Cerita Dibalik Layar
Kami melangkah
Tanpa ragu karna pasti
Hadapi hari esok bersama mentari
Cerahkan masa depan yang menanti
Susah ,senang kan kami hadapi
Demi gapai cita-cita yang tinggi
Belajar Mengerti dan Memahami
Perbedaan yang mewarnai
Namun satu tujuan kami
Mencari ilmu di SMA N 2 Wonosari
Sekolah tercinta ini
Sekolah yang jadi panutan bagi kami
Meski perbedaan selalu menyertai
Disini kami temui
Sahabat, Teman, hingga Pacar yang mampu melengkapi
Tawa, Tangis iringi perjalanan ini
Guru Guru selalu sabar menghadapi
Ketika kami sering tak memperhatikan
Ketika kami terhanyut dalam kebersamaan
From : Dika
SMA 2 Wonosari
Pagi nan cerah ku gendong tasku
Kulangkahkan kakiku ke sekolah
Perlahan namun pasti kulewati gerbang sekolah
Sambutan hangat dari bapak ibu guru ku rasakan
Ku pandangi pohon-pohon indah menjulang tinggi
Seakan-akan melambai-lambai memanggilku
Teman-teman yang menyambutku dengan senyuman manis
Membuatku bersemangat untuk belajar
Sekolahku SMA 2 sungguh istimewa
From : Mela
Sebuah Harap
Aku yang hidup tanpa perjanjian sebelumnya
Aku pun belajar mengarungi bahtera kehidupan
Aku yang kecil, lemah, tak banyak kuasa
Sering ku terhempaskan gelora segara dunia
Ingin ku berlayar ke’ranah tujuan
Namun, tanah disana samar tampaknya
Ingin ku menggapai langit kelak, cita dan asa
Namun tangan-tanganku kecil tampaknya
Ku tak ingin bersemayam di jagad alam
Dengan selempang nyawa sampah
Ku tak ingin bersemayam di jagad alam dalam kumpulan yang terbuang
Tuhan…
Dengan segenggam nyawa
Dan beribu pernak-pernik yang kau bekalkan
Ingin ku belajar memaknai alam sekitar
Agar tak sia-sia tercipta sebagai manusia
Maka Tuhan…
Untuk hal yang terlampau berat ini
Tak lelah ku harap peran-Mu disini
Perkenankanlah kiranya
From : Karimah
Diam...
Air mata membasahi kesunyian
Kesunyian melanda jiwa perasaan yang selama ini terdiam
Memaksaku tetap membisu fikiran terbang melayang pergi
Mencoba mengejar bayangannya
Tapi ku masih tetap diam
Waktu terus berganti namun perasaan, jiwa
Dan mungkin juga hidupku masih tetap seperti ini
Apalah daya sebagai makhluk tak berdaya tapi kukan teguhkan keyakinan
Tuhan...berikan keindahan pada waktunya
From : Puspita
Bunda…
Serangkai kata untuk bunda
Laksana air di gurun pasir
Sejukkan jiwa yang kehausan disepanjang rapuhnya dunia
Dalam kehinangan…
Terlintas serangkai kata
Yang ingin ku tuangkan lewat sebuah pena
Sebuah gedung yang menjulang ke langit
Namun aku benci mendengar namanya
Aku tak ingin masuk menempatinya
Melihat cairan yang terbungkus benda transparan
Menetes, tetes demi tetes
Melewati benda kecil yang tergantung di sebuah tiang
Tuhan…
Wanita suci yang selalu membibingku dalam pelukan
Menjagaku dari kelamnya gelap dunia ini
Kini berbaring ditempat penuh misteri
Mataku beranak sungai
Melihat raga yang kian lemas ditelan pergantian siang dan malam
Hatiku menjerit…aaaa
Seakan roda dunia tak lagi berputar
Bunda…
Aku rindu belaimu
Aku rindu kata manjamu
Kembalilah bertahta
Bersinar kembali dalam hidupku
Agar dunia kita kembali berputar
Kembali bersama sesempurna sedia kala
Tanganku tak kan lepas bertengadah
Untukmu Bunda TERCINTA...
From : Kinayung
Widyatama Blog Competition
0 komentar:
Posting Komentar